Jumat, 21 November 2014

Benchmarking



1.1. Manfaat yang diperoleh dari benchmarking adalah mengurangi biaya karena
kesalahan, menurunkan pencegahan sebelum kesalahan terjadi dan
penyederhanaan proses.
1.2. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan benchmarking adalah untuk
menentukan kunci atau rahasia sukses dari organisasi pesaing yang paling
unggul.
1.3. Indikator keberhasilan dalam benchmarking adalah terjadinya perubahan
budaya organisasi yang lebih baik, terjadinya perbaikan kinerja, dan
meningkatnya kemampuan SDM.
1.4. Pelaksanaan kegiatan benchmarking adalah memilih jasa atau produk yang
akan dibandingkan, mengidentifikasi kunci atau rahasia sukses dari produk
tersebut, memilih organisasi mitra sebagai pembanding, mengumpulkan data
dan informasi serta praktek- prakteknya, melakukan analisis untuk
mendapatkan peluang guna perbaikan, adaptasi dan implementasikan
praktek-praktek terbaik.
1.5. Kompetensi yang dibangun dalam benchmarking ke best practice adalah
peserta mampu mengadopsi dan mengadaptasi best practice bidang
pengelolaan kegiatan. Keterkaitan dengan mata diklat yang lain dari
benchmarking ke best practice adalah merancang proyek perubahan.
1.6. Ruang lingkup (scooping) benchmarking ke best practice focus terhadap
pengelolaan kegiatan. Kegiatan adalah bagian dari program yang
dilaksanakan oleh satuan kerja. Tindakan mobilisasi personil, belanja barang,
dan belanja modal sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran
(output) dalam bentuk barang/jasa. Kegiatan Teknis :adalah kegiatan prioritas
nasional, yaitu kegiatan-kegiatan dengan output spesifik dalam rangka
pencapaian sasaran nasional. Kegiatan Generik: adalah kegiatan yang
digunakan oleh beberapa unit organisasi yang sejenis.
2. Tahapan Kegiatan Benchmarking ke Best Practice
2.1.Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi mitra benchmarking.
Dalam sub pokok bahasan ini menyususun daftar pertanyaan, mengumpulkan
informasi dari mitra benchmarking atau Informasi dari sumber lain,
dokumentasi, melakukan pengecekan dan uji kebenaran atas informasi yang
diperoleh. Selanjutnya menyusun daftar pertanyaan final untuk menentukan
lingkup yang akan dibenchmarking.
2.2.Analisis best practice yang berpraktek terbaik.
Melakukan pengolahan data dan informasi, melakukan pengendalian kualitas
informasi yang diperoleh, mengoreksi terhadap unsur yang di benchmarking,
selanjutnya melakukan Identifikasi atas perbedaan dari mitra benchmarking,
dan tahapan berikutnya adalah memanfaatkan hasil analisis analisis tersebut.
2.3 .Kunjungan ke mitra benchmarking.
Melakukan kunjungan ke mitra benchmarking untuk melakukan pengamatan
dan mempelajari best practice mereka. Melakukan identifikasi praktek terbaik
mereka untuk keunggulan organisasi kita dalam pengelolaan kegiatan dimasa
datang.
2.4.Identifikasi perbedaan praktek mereka untuk keunggulan organisasi,
melakukan pertukaran informasi, mengoreksi terhadap unsur yang di
benchmarking dan memanfaatkan hasil analisis.
2.5.Memanfaatkan hasil lesson lern dan gabungkan dengan rencana organisasi.
perhatikan proses adaptasi atau adopsi dalam penerapan kegiatan baru
untuk meningkatkan kinerja organisasi .
2.6.Mempersiapkan rencana perubahan pengelolaan kegiatan organisasi dengan
mengadopsi atau mengadaptasi dari best practice mitra benchmarking
2.7.Implemenatasi rencana perubahan pengelolaan kegiatan organisasi, lakukan
penyesuaian dengan mempertimbangkan lingkungan stratejik organisasi.