Benchmarking
1.1. Manfaat yang diperoleh dari
benchmarking adalah mengurangi biaya karena
kesalahan, menurunkan pencegahan
sebelum kesalahan terjadi dan
penyederhanaan proses.
1.2. Tujuan yang ingin dicapai dalam
pelaksanaan benchmarking adalah untuk
menentukan kunci atau rahasia sukses
dari organisasi pesaing yang paling
unggul.
1.3. Indikator keberhasilan dalam
benchmarking adalah terjadinya perubahan
budaya organisasi yang lebih baik,
terjadinya perbaikan kinerja, dan
meningkatnya kemampuan SDM.
1.4. Pelaksanaan kegiatan benchmarking
adalah memilih jasa atau produk yang
akan dibandingkan, mengidentifikasi
kunci atau rahasia sukses dari produk
tersebut, memilih organisasi mitra
sebagai pembanding, mengumpulkan data
dan informasi serta praktek-
prakteknya, melakukan analisis untuk
mendapatkan peluang guna perbaikan,
adaptasi dan implementasikan
praktek-praktek terbaik.
1.5. Kompetensi yang dibangun dalam
benchmarking ke best practice adalah
peserta mampu mengadopsi dan
mengadaptasi best practice bidang
pengelolaan kegiatan. Keterkaitan
dengan mata diklat yang lain dari
benchmarking ke best practice adalah
merancang proyek perubahan.
1.6. Ruang lingkup (scooping)
benchmarking ke best practice focus terhadap
pengelolaan kegiatan. Kegiatan adalah
bagian dari program yang
dilaksanakan oleh satuan kerja.
Tindakan mobilisasi personil, belanja barang,
dan belanja modal sebagai masukan
(input) untuk menghasilkan keluaran
(output) dalam bentuk barang/jasa. Kegiatan
Teknis :adalah kegiatan prioritas
nasional, yaitu kegiatan-kegiatan
dengan output spesifik dalam rangka
pencapaian sasaran nasional. Kegiatan
Generik: adalah kegiatan yang
digunakan oleh beberapa unit organisasi yang sejenis.
2.
Tahapan Kegiatan Benchmarking ke Best Practice
2.1.Pengumpulan dan
pengolahan data dan informasi mitra benchmarking.
Dalam sub pokok bahasan
ini menyususun daftar pertanyaan, mengumpulkan
informasi dari mitra
benchmarking atau Informasi dari sumber lain,
dokumentasi, melakukan
pengecekan dan uji kebenaran atas informasi yang
diperoleh. Selanjutnya
menyusun daftar pertanyaan final untuk menentukan
lingkup yang akan
dibenchmarking.
2.2.Analisis best practice
yang berpraktek terbaik.
Melakukan pengolahan data
dan informasi, melakukan pengendalian kualitas
informasi yang diperoleh,
mengoreksi terhadap unsur yang di benchmarking,
selanjutnya melakukan
Identifikasi atas perbedaan dari mitra benchmarking,
dan tahapan berikutnya
adalah memanfaatkan hasil analisis analisis tersebut.
2.3 .Kunjungan ke mitra
benchmarking.
Melakukan kunjungan ke
mitra benchmarking untuk melakukan pengamatan
dan mempelajari best
practice mereka. Melakukan identifikasi praktek terbaik
mereka untuk keunggulan
organisasi kita dalam pengelolaan kegiatan dimasa
datang.
2.4.Identifikasi perbedaan
praktek mereka untuk keunggulan organisasi,
melakukan pertukaran
informasi, mengoreksi terhadap unsur yang di
benchmarking dan
memanfaatkan hasil analisis.
2.5.Memanfaatkan hasil
lesson lern dan gabungkan dengan rencana organisasi.
perhatikan proses adaptasi
atau adopsi dalam penerapan kegiatan baru
untuk meningkatkan kinerja
organisasi .
2.6.Mempersiapkan rencana
perubahan pengelolaan kegiatan organisasi dengan
mengadopsi atau
mengadaptasi dari best practice mitra benchmarking
2.7.Implemenatasi rencana
perubahan pengelolaan kegiatan organisasi, lakukan
penyesuaian dengan mempertimbangkan
lingkungan stratejik organisasi.